Adik Kim Jong Un Bantah Korea Utara Ekspor Senjata ke Rusia

Adik Kim Jong Un Bantah Korea Utara Ekspor Senjata ke Rusia, tapi Akui Niat Serang Korea Selatan

Geser China, Amerika Serikat Diam-Diam

Geser China, Amerika Serikat Diam-Diam Jadi Mitra Dagang Utama Jerman

Profil Tim Piala Eropa 2024

Profil Tim Piala Eropa 2024: Misi Italia Pertahankan Takhta

Erupsi Gunung Ruang, Masih Ada Sekitar 3.000

Erupsi Gunung Ruang, Masih Ada Sekitar 3.000 Warga Belum Dievakuasi dari Pulau Tagulandang

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor ke NasDem

Awasi Distribusi Komoditas Gula di Jawa

Awasi Distribusi Komoditas Gula di Jawa Timur, Satgas Pangan Polri Lakukan Ini

Saham Meta Anjlok, Kekayaan Mark Zuckerberg Merosot

6 Ucapan Selamat Hari Kartini Para Artis: Nikita Mirzani

Konflik Iran-Israel Berpotensi Picu Kenaikan Harga Minyak, BUMN

Konflik Iran-Israel Berpotensi Picu Kenaikan Harga Minyak, BUMN Ini Bakal Terdampak

Liputan6.com, Jakarta – Konflik Israel-Iran yang memanas diprediksi berdampak terhadap harga minyak dunia. Kenaikan harga minyak tersebut juga akan berdampak terhadap sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, sejumlah BUMN akan terpengaruh kenaikan harga minyak dunia terutama di sektor tambang, energi, dan transportasi.

“Kalau ditanya BUMN mana saja, pasti beberapa BUMN akan terpengaruh. Seperti BUMN pertambangan, BUMN, perlistrikan seperti PLN, dan lain-lain. Garuda Indonesia juga bisa terpengaruh,” kata Erick Thohir, Rabu (17/4/2024).

Seiring hal itu, Erick telah meminta BUMN melakukan tres stress dengan ketahanan perusahaan seiring situasi global saat ini.  Ia telah mengirimkan pesan singkat kepada seluruh direksi BUMN untuk mengingatkan beberapa hal termasuk aksi korporasi hingga utang jatuh tempo. “Saya minta review capex (capital expenditure atau belanja modal) dan opex,” tutur dia.

Ia mengatakan, pihaknya harus perkirakan posisi mata uang asing dalam lima bulan ke depan.”Kita mesti prediksi lima bulan ke depan seperti apa. Apakah dolar AS tetap seperti ini? Atau nanti ada stabilitas baru. Lalu pangan seperti apa,” kata dia.

Erick Thohir telah mengingatkan seluruh direksi BUMN untuk mencermati dinamika saat ini. Selain itu, ia juga meminta direksi BUMN memberikan laporan paling lambat dalam dua minggu ini. “Semua dirut, semua direktur keuangan, business risk untuk ingatkan dan saya minta nanti satu-dua minggu lagi coba bikin laporan,” kata dia.

Erick Thohir Wanti-Wanti Direksi BUMN

Indonesia Jadi Anggota Penuh FATF, Jokowi Apresiasi PPATK